Pelan Dan Nikmati !
Dalam sebuah kecepatan, apa sebenarnya yang kita kejar? Atau yang perlu kita kejar; jarak? atau waktu? Bisa keduanya, bisa tidak sama sekali. Tidak ada yang pasti. Pada akhirnya yang absolut hanyalah perubahan. Semua hal cenderung relatif tetapi cepat atau lambat segala sesuatu pasti berubah.
Di sinilah kita berada. Di masa dimana manusia mengguncang eksistensinya sendiri melalui jalur teknologi. Antara naif atau jenius, kita bahkan hampir sampai di ambang kehadiran ‘kecerdasan buatan’ yang lebih spektakuler.
Tarik diri sejenak dari keriuhan. Dalam ketenangan dan dalam momen yang membuat setiap orang bisa mendekap dirinya sendiri, beranikah kita bertanya; kenapa semua hal harus serba cepat hari ini? Melambatlah sejenak. Nikmati tiap denyut yang hidup, hingga di balik kulit tipismu yang mempesona rasakan air dan darah mengalir tenang di sana.
Melalui matamu yang hitam legam, tangkap setiap pesona baik yang gegas ringkas maupun yang mandek menyeret. Rasakan kembali apa yang telah direnggut atas nama kecepatan; setiap detail yang sebenarnya berarti besar, setiap kualitas yang semestinya diperjuangkan.
Melambat tidak sesederhana merayap. Melambat lebih pada ritme yang lebih tenang, teratur dan tidak tergesa. Setelah dalam kecepatan kita kehilangan banyak hal, maka dengan melambat kita menikmati satu demi satu serpihan yang berserak. Satu dua hal yang terabaikan selama ini akan menemukan tempatnya. Melambat artinya kembali ke normal.
Menjejaki bumi dan menyadari arti penting keberadaan kita dari yang lain. Kecepatan hanya diperlukan sewaktu-waktu, letakan pada tempatnya, dan gunakan di saat yang dibutuhkan. Waktu membentang mengambang di sekitar kita, kenapa kita harus takut kehilangan sebuah detik yang sebenarnya bisa dinikmati dengan cara yang berbeda?
Mari kembali ke beberapa pepatah lama bahwa semua yang terjadi di sekitar kita karena alasan terbaik. Semua akan indah pada waktunya, klise? Pelan-pelan asal selamat, kuno? Baiklah, jika memang itu kuno dan klise, mari kita sepakati hal ini; salah satu hal terbaik yang bisa dialami seseorang di akhir pekannya adalah melipir ke suatu tempat, menemukan sebuah bangku kosong di sebuah kedai kecil, memesan kopi dan menyulut rokok.
Jika dia membawa teman, maka mereka akan bercakap ringan, jika sendirian dia akan menatap sekitarnya. Dalam waktu semacam ini, banyak hal akan terasa hidup. Satu tarikan di bibir memiliki kemewahan, sementara kopi di cangkir bisa berarti kenangan atau harapan.
Awan berarak di langit, membuatmu berpikir tentang musim yang berpindah. Suara kendaraan tidak lagi seberingas seperti biasa, justru berkumandang. Kau bisa menyapa pemilik kedai, basa-basi sejenak tentang hal-hal remeh tetapi menyenangkan.
Ya, kau bisa membayangkan akhir pekan semacam itu. Jika kau bisa mendapat bayangannya, maka kau harus menyadari bahwa keindahan semacam itu hanya dapat terjadi ketika kau absen dari ‘kecepatan’.
Di sinilah kita berada. Di masa dimana manusia mengguncang eksistensinya sendiri melalui jalur teknologi. Antara naif atau jenius, kita bahkan hampir sampai di ambang kehadiran ‘kecerdasan buatan’ yang lebih spektakuler.
Tarik diri sejenak dari keriuhan. Dalam ketenangan dan dalam momen yang membuat setiap orang bisa mendekap dirinya sendiri, beranikah kita bertanya; kenapa semua hal harus serba cepat hari ini? Melambatlah sejenak. Nikmati tiap denyut yang hidup, hingga di balik kulit tipismu yang mempesona rasakan air dan darah mengalir tenang di sana.
Melalui matamu yang hitam legam, tangkap setiap pesona baik yang gegas ringkas maupun yang mandek menyeret. Rasakan kembali apa yang telah direnggut atas nama kecepatan; setiap detail yang sebenarnya berarti besar, setiap kualitas yang semestinya diperjuangkan.
Melambat tidak sesederhana merayap. Melambat lebih pada ritme yang lebih tenang, teratur dan tidak tergesa. Setelah dalam kecepatan kita kehilangan banyak hal, maka dengan melambat kita menikmati satu demi satu serpihan yang berserak. Satu dua hal yang terabaikan selama ini akan menemukan tempatnya. Melambat artinya kembali ke normal.
Menjejaki bumi dan menyadari arti penting keberadaan kita dari yang lain. Kecepatan hanya diperlukan sewaktu-waktu, letakan pada tempatnya, dan gunakan di saat yang dibutuhkan. Waktu membentang mengambang di sekitar kita, kenapa kita harus takut kehilangan sebuah detik yang sebenarnya bisa dinikmati dengan cara yang berbeda?
Mari kembali ke beberapa pepatah lama bahwa semua yang terjadi di sekitar kita karena alasan terbaik. Semua akan indah pada waktunya, klise? Pelan-pelan asal selamat, kuno? Baiklah, jika memang itu kuno dan klise, mari kita sepakati hal ini; salah satu hal terbaik yang bisa dialami seseorang di akhir pekannya adalah melipir ke suatu tempat, menemukan sebuah bangku kosong di sebuah kedai kecil, memesan kopi dan menyulut rokok.
Jika dia membawa teman, maka mereka akan bercakap ringan, jika sendirian dia akan menatap sekitarnya. Dalam waktu semacam ini, banyak hal akan terasa hidup. Satu tarikan di bibir memiliki kemewahan, sementara kopi di cangkir bisa berarti kenangan atau harapan.
Awan berarak di langit, membuatmu berpikir tentang musim yang berpindah. Suara kendaraan tidak lagi seberingas seperti biasa, justru berkumandang. Kau bisa menyapa pemilik kedai, basa-basi sejenak tentang hal-hal remeh tetapi menyenangkan.
Ya, kau bisa membayangkan akhir pekan semacam itu. Jika kau bisa mendapat bayangannya, maka kau harus menyadari bahwa keindahan semacam itu hanya dapat terjadi ketika kau absen dari ‘kecepatan’.
- codeflare 2020 -
Keyword
blog, blogger, blogspot, blogging, puisi, sajak, roman, prosa, diksi, karangan, indah, kata, narasi, deskripsi, exposisi, bahasa, romansa, poet, poetry, inspiration, inspirasi, renungan, pantun, jenaka, motivasi, bacaan
Incoming Search Term
Sajak ringan blog, narasi deskripsi singkat penuh inspirasi, prosa tentang semangat, puisi inspirasi penuh semangat, roman picisan penulis blog, cari puisi semangat penuh inspirasi, inspiration about blogging, biar semangat menulis blog original, inspirasi unik tentang blogging, motivasi ringan tentang arti sebuah blog, biar tetap semngat posting artikel blog, pantun jenaka inspirasi pagi blogging, kata mutiara bahasa indonesia penuh arti dan makna, bacaan ringan blog codeflare
Kecepatan dan waktu itu awalnya kita pikir adalah absolut, ternyata dari fenomena yg terjadi diluasnya semesta, waktu & kecepatan itu relatif, bisa bergerak dg kondisi yg berbeda2 sesuai gravitasi, elastisitas ruang & materi di sekitarnya.. Cek film interstelar
ReplyDeleteKidak perlu kita terburu-buru mengejar sesuatu untuk memanfaatkannya, sebab segala sesuatu itu akan terjadi tepat pada waktunya, karna setiap waktu itu ada masanya, dan setiap masa itu ada waktunya. semua akan indah pada waktunya.
ReplyDelete